Corawali, 22 Juli 2025 — Pemerintah Desa Corawali menggelar kegiatan penyuluhan kesiapsiagaan bencana pada Selasa (22/7) bertempat di Kantor Desa Corawali. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk upaya edukasi dan peringatan kepada masyarakat tentang pentingnya mitigasi dini terhadap potensi bencana di lingkungan sekitar.

Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala BPBD Kabupaten Barru, Bapak Umar, S.Km., yang didampingi oleh Kepala Bidang Kesiapsiagaan, Muhaemin. Turut hadir pula Kepala Desa Corawali, Said, Babinsa Sertu Jamal, anggota BPD, para Kepala Dusun, Ketua RT, tokoh agama, tokoh perempuan, serta perwakilan mahasiswa dari Almarisa Madani.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Corawali, Said, menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan di tingkat desa, terutama mengingat kondisi wilayah yang pada akhir tahun 2024 lalu sempat mengalami bencana longsor.

“Kita harus belajar dari pengalaman. Edukasi seperti ini sangat penting agar masyarakat tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana. Jangan menunggu sampai kejadian baru kita panik,” ujar Said.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Barru, Umar, S.Km., menekankan bahwa keterlibatan aktif masyarakat merupakan kunci utama dalam penanggulangan bencana. Ia juga mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Desa Corawali dalam menginisiasi kegiatan semacam ini.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Desa Corawali. Pencegahan dan kesiapsiagaan harus dimulai dari tingkat paling bawah. Semua pihak, mulai dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga pemuda dan perempuan, memiliki peran penting,” kata Umar.

Kegiatan penyuluhan ini juga diisi dengan pemaparan materi mengenai jenis-jenis bencana, tanda-tanda awal, serta langkah-langkah evakuasi yang tepat. Selain itu, acara turut diramaikan dengan sesi tanya jawab dari peserta yang menunjukkan antusiasme dan kepedulian warga terhadap isu kebencanaan.

Mahasiswa Almarisa Madani yang ikut hadir menyatakan kegiatan ini membuka wawasan baru bagi generasi muda untuk turut serta dalam pengurangan risiko bencana.

“Kami para mahasiswa merasa terbantu dengan pengetahuan baru ini. Ke depan, kami siap menjadi bagian dari relawan atau edukator di masyarakat,” ungkap salah satu perwakilan mahasiswa.

Penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun budaya tanggap bencana di Desa Corawali, sehingga masyarakat lebih siap menghadapi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang.